Kemenangan adu penalti atas Irak di Trabzon,
Kamis (11/7) dinihari WIB, mengantar Uruguay melangkah ke babak final
Piala Dunia U-20 untuk kali pertama setelah 16 tahun.
Di partai
pamungkas, La Celeste Olimpica sudah dinanti Prancis. Sementara Irak
harus puas bertanding memperebutkan medali perunggu dengan Ghana.
Irak
memulai laga dengan cemerlang dan beberapa kali merepotkan pertahanan
lawan, tapi justru Uruguay yang memperoleh sejumlah kans bagus di
menit-menit awal. Nicolas Lopez memaksa kiper Mohammed Hameed berjibaku
menyelamatkan gawangnya usai menerima umpan matang Sebastien Crsitoforo.
Peluang berikut Uruguay datang lewat tembakan voli Giorgian De
Arrascaeta yang berakhir melebar.
Kendati demikian, tetap Irak
yang mampu memecah kebuntuan terlebih dahulu. Memperoleh tendangan bebas
di tepi kanan kotak penalti, Ali Adnan memilih menembak langsung dan
sukses memperdaya kiper Guillermo De Amores yang mengantisipasi sebuah
umpan silang.
Memanfaatkan keterkejutan Uruguay, Irak makin
gencar melakukan tekanan, tapi Charruas tetap berbahaya dengan serangan
baliknya. Lopez punya kesempatan emas menyamakan kedudukan, tapi
tendangan lobnya melambung terlalu tinggi.
Permainan Uruguay kian
membaik selepas turun minum. Kans demi kans mereka hasilkan, hingga
akhirnya datanglah gol penyeimbang tiga menit jelang waktu normal
berakhir. Tiga pemain pengganti berkolaborasi untuk terciptanya gol ini.
Menyambut umpan silang Diego Rolan, Felipe Avenatti menyundul bola ke
arah Gonzalo Bueno, yang langsung menghunjamkan tendangan voli ke dalam
gawang Irak.
Kedua tim bergantian melancarkan tekanan di masa
perpanjangan waktu, namun tak ada gol tercipta sehingga hasil laga mesti
ditentukan lewat adu penalti. Di babak ini, setelah penendang pertama
kedua tim sama-sama gagal, eksekutor selanjutnya selalu menemui target
hingga akhirnya kegagalan Saif Salman, algojo kedelapan Irak, menjadi
pemasti kelolosan Uruguay.
https://poerinx.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment